7 Penyebab Ikan Cupang Mati Mendadak

penyebab ikan cupang mati mendadak
penyebab ikan cupang mati mendadak

Memelihara ikan cupang memang kelihatan gampang. Warnanya yang cantik, gerakannya yang lincah, bikin siapa saja betah menatap.Tapi, tak jarang, si kecil ini tiba-tiba ditemukan sudah mengapung tak bernyawa di permukaan air.

Sedih? Jelas. Tapi sebelum buru-buru menyalahkan takdir, ada baiknya kita cek dulu, apa sih penyebab ikan cupang mati mendadak? Berikut tujuh penyebab umum yang perlu kamu waspadai:

1. Stres akibat perubahan lingkungan

Percaya atau tidak, ikan cupang juga bisa stres, lho. Perubahan lingkungan, seperti memindahkan cupang ke akuarium baru tanpa proses adaptasi, bisa bikin dia tertekan.

Akibatnya, sistem kekebalan tubuhnya menurun dan tubuhnya gampang sakit. Bayangkan saja kamu tiba-tiba dipindahkan ke tempat asing tanpa pemberitahuan. Panik, kan?

2. Kualitas air yang buruk

Air adalah dunia bagi cupang. Kalau airnya kotor, penuh amonia, atau pH-nya tidak seimbang, itu sama saja seperti hidup di udara beracun.

Akumulasi kotoran, sisa pakan, dan minimnya pergantian air membuat lingkungan makin tidak sehat. Kalau ini terus dibiarkan, bukan cuma stres, tapi organ tubuh cupang juga bisa rusak.

3. Kebanyakan makan (overfeeding)

Memberi makan cupang memang seru. Melihatnya melahap makanan dengan semangat, kadang bikin kita tergoda untuk terus menambah. Tapi hati-hati, kebanyakan makan justru jadi sumber masalah.

Makanan yang tidak dimakan akan mengotori air, dan cupang yang kekenyangan bisa mengalami gangguan pencernaan hingga kematian.

Untuk memastikan ikan cupang kamu mendapatkan pakan yang tepat dan bergizi, pastikan kamu memberikan makanan yang mendukung pertumbuhannya secara optimal. Baca lebih lanjut tentang makanan ikan cupang agar cepat besar di sini.

4. Infeksi bakteri atau parasit

Tubuh ikan cupang yang sehat biasanya mampu melawan berbagai serangan. Tapi saat kondisi tubuhnya melemah, bakteri dan parasit gampang masuk. Infeksi bisa terjadi lewat luka kecil atau dari air yang terkontaminasi. Gejalanya macam-macam, dari perubahan warna, luka di tubuh, sampai malas bergerak.

5. Cedera fisik

Walau cupang dikenal sebagai ikan petarung, tapi cedera juga sering jadi penyebab kematian. Cedera bisa terjadi karena bertarung dengan ikan lain, terluka oleh dekorasi tajam di akuarium, atau bahkan saat kita ceroboh saat memindahkan mereka. Luka terbuka rentan infeksi, dan kalau parah, bisa berujung fatal.

6. Suhu air yang tidak stabil

Cupang adalah ikan tropis yang suka suhu hangat, sekitar 24–28°C. Kalau suhu air mendadak turun atau naik drastis, metabolisme tubuhnya bisa kacau. Di malam hari, misalnya, suhu bisa turun tajam tanpa pemanas tambahan. Ini membuat cupang rentan stres dan jatuh sakit.

7. Faktor usia atau genetik

Tak semua kasus kematian bisa dihindari. Kadang, cupang mati karena faktor usia atau bawaan genetik. Cupang biasanya hidup 2–4 tahun.

Kalau usianya sudah cukup tua, tubuhnya memang mulai melemah secara alami. Selain itu, keturunan dari induk yang kurang sehat juga bisa membuat cupang lebih rentan sakit sejak awal.

Mati mendadak pada ikan cupang memang bikin hati nelangsa. Tapi dengan memahami penyebabnya, kamu bisa lebih siap mencegah kejadian serupa. Perhatikan kualitas air, beri makan secukupnya, dan pastikan lingkungan si kecil selalu nyaman.

Ingat, merawat cupang itu bukan soal memperindah akuarium saja, tapi juga soal menjaga kehidupan kecil yang bergantung pada kita.

Read Also
Share
Like this article? Invite your friends to read :D
Post a Comment