Drama iPhone 15 Pro Max: Warna Impian, Casing Sempurna, & Perjuangan Sebulan

iphone 15 pro max
iphone 15 pro max

Bagi para pencinta teknologi, memiliki iPhone terbaru merupakan sebuah pencapaian yang dinanti-nantikan. Begitu pula dengan seorang reviewer teknologi yang baru-baru ini membagikan kisahnya yang viral tentang perjuangannya selama sebulan untuk mendapatkan warna dan kapasitas penyimpanan yang diinginkan untuk iPhone 15 Pro Max barunya.

Mencari iPhone 15 Pro Max Case Sempurna

Setelah menggunakan iPhone 12 Pro selama tiga tahun, reviewer ini memutuskan untuk meningkatkan ke iPhone 15 Pro Max yang menawarkan kamera dengan zoom 5x dan penyimpanan lega 512GB. Sebagai pelanggan setia Verizon, ia pun langsung mendatangi gerai operator tersebut. Setelah berbincang dengan pramuniaga yang ramah, ia keluar membawa iPhone 15 Pro Max berwarna titanium blue – warna yang tersedia hanya dengan kapasitas penyimpanan 512GB di toko tersebut.

Namun, cerita indah tersebut tak berlanjut lama. Setelah menerima casing ponsel yang dipesan secara online, barulah ia menyadari kekeliruannya. Warna biru tua pada iPhone barunya sama sekali tidak cocok dengan casing tersebut.

Casing tersebut berwarna "Bondi Blue" yang ikonik, mengingatkan kita pada iMac G3 keluaran tahun 1998. Dengan sentuhan transparan putih, casing tersebut menciptakan perpaduan yang apik. Bagi reviewer yang kental dengan jiwa nostalgia, ini adalah kombinasi yang didambakan.

Keterbatasan dan Kenyataan Pahit

Keinginan reviewer ini tampaknya mudah diwujudkan. Ia bisa saja menerima ketidakcocokan tersebut dan menggunakan iPhone 15 Pro Max berwarna titanium blue. Namun, sebagai seorang reviewer yang ingin menghidupkan kembali kenangan masa kecilnya dengan memadukan iPhone 15 Pro Max dengan casing bergaya iMac, ia bertekad mencari iPhone berwarna putih.

Saat itu, ia belum mengetahui bahwa proses mendapatkan iPhone 15 Pro Max berwarna putih dengan kapasitas 512GB bisa berlangsung lama.

Dengan keyakinan yang berlebihan, ia langsung menuju gerai Verizon terdekat sesuai informasi di Yelp. Sayangnya, gerai tersebut ternyata milik pihak ketiga dan tidak bisa menangani penukaran ponselnya. Tanpa menyerah, ia melanjutkan perjalanan ke gerai resmi Verizon terdekat yang memiliki iPhone 15 Pro Max putih, tetapi hanya dengan kapasitas penyimpanan 256GB.

Para pegawai di sana kemudian membantunya mencari stok dengan kapasitas 512GB di toko lain yang jaraknya 20 menit berkendara. Namun, sesampainya di sana, ia kembali dibuat kecewa. Menurut perangkat lunak inventaris, stok tersebut tidak ada.

Parahnya lagi, para pegawai di sana bahkan tidak percaya bahwa Verizon menjual iPhone 15 Pro Max berwarna putih dengan kapasitas 512GB secara langsung di toko. Satu-satunya pilihan adalah dengan melakukan pesanan khusus melalui hotline pusat.

Penantian dan Kejutan Tak Terduga

iphone 15 pro max case
iphone 15 pro max case

Beberapa hari kemudian, ia menghubungi hotline dan dilayani oleh operator yang ramah. Operator tersebut membantunya memesan iPhone 15 Pro Max berwarna putih dengan kapasitas 512GB. Namun, ia harus pertama-tama mengembalikan iPhone yang berwarna biru. Ini berarti ia harus memindahkan paket datanya ke ponsel lain untuk sementara.

Untungnya, sebagai seorang reviewer, ia memiliki beberapa ponsel cadangan. Dengan terburu-buru, ia menyetujui pemindahan layanan ke ponsel non-iPhone lain yang dimilikinya (operator hanya memerlukan nomor IMEI). Namun, ia lalai memperhatikan bahwa ponsel tersebut terkunci pada operator yang berbeda.

Tak berhenti sampai di situ, ia baru menyadari kekeliruan lain ketika percakapan dengan operator terputus saat proses pemindahan dilakukan. Saat itu, ia masih menggunakan iPhone 15 Pro Max biru untuk berbicara dengan operator, dan ponsel tersebut menjadi tidak aktif ketika layanan dipindahkan.

Tanpa ponsel dan merasa kehilangan koneksi penting dengan dunia luar, ia pun bergegas menuju ke seberang kota untuk mengambil iPhone 12 Pro lamanya yang diberikan kepada keluarganya saat mereka melakukan upgrade ke ponsel yang lebih baru. Ia tidak dapat mengingat kapan terakhir kali pergi kemana-pun tanpa ketergantungan data dari smartphone-nya. Pengalaman ini sangat mengejutkan dan membuatnya sadar betapa kita tergantung pada ponsel di dunia modern ini.

Bagaimanapun, ia kembali ke gerai Verizon awal untuk memindahkan layanan kembali ke iPhone 12 Pro lamanya. Di sana, ia bertemu dengan kenyataan lain tentang peralihan smartphone modern: jembatan antara dunia SIM dan eSIM.

Era eSIM dan Tantangan Baru

Selama bertahun-tahun, mereview berbagai ponsel sangat mudah bagi reviewer ini. Ia hanya perlu mengeluarkan kartu SIM dan memasukkannya ke dalam ponsel baru. Namun, ketika beralih ke iPhone 15 Pro Max, ia harus memindahkan identitas akunnya ke dunia digital dan mengubahnya menjadi eSIM. Ini karena model iPhone 15 seri AS tidak lagi memiliki slot SIM fisik. Penghapusan slot SIM ini merupakan tren yang telah dimulai pada iPhone 14.

Kabar baiknya, ia dapat dengan mudah mendatangi gerai Verizon dan meminta mereka untuk memindahkan layanannya ke slot eSIM pada iPhone 12 Pro (untungnya, model itu adalah yang pertama menggunakan eSIM).

Namun, berita buruknya bagi para reviewer dan siapa pun yang sering berganti ponsel adalah proses ini memerlukan interaksi yang serupa dengan operator untuk memindahkan akun antar slot eSIM pada ponsel yang berbeda. Hal ini tentu merepotkan dibandingkan dengan penggunaan kartu SIM fisik.

best iphone 15 pro max case
best iphone 15 pro max case

Pengalaman serupa pernah dialami oleh Editor Senior CNET, Lisa Eadicicco. Beberapa tahun lalu, ia menghubungi operatornya di akhir hari kerja untuk memindahkan layanan ke eSIM pada ponsel yang sedang direview-nya. Akibatnya, ia harus pulang tanpa ponsel menggunakan kereta bawah tanah.

Eadicicco menjelaskan bahwa memindahkan eSIM dapat mengakibatkan beberapa kendala yang sulit diprediksi. Ketika ia beralih dari perangkat Android ke iPhone melalui eSIM tahun lalu, ia secara tiba-tiba kehilangan akses ke MMS (multimedia message) antara ponselnya dan ponsel Android lainnya.

Meskipun sudah dilakukan banyak pemecahan masalah dan ia bahkan menghubungi operatornya, solusi baru ditemukan melalui forum online, yaitu dengan mereset pengaturan iPhone secara penuh.

"Pengalaman saya sangat mengganggu, dan sulit untuk menentukan secara tepat apa yang terjadi dan mengapa," kata Eadicicco.

Setelah berbagai masalah dengan eSIM, ia akhirnya mendapatkan kembali iPhone 12 Pro lamanya, mengirimkan iPhone 15 Pro Max biru, dan kemudian... menunggu. Setelah sedikit lebih dari seminggu, ia menghubungi hotline layanan pelanggan untuk menanyakan apakah ponsel tersebut telah diterima (sudah diterima), apakah akunnya telah dikredit (sudah), dan apakah ia bisa memesan ponsel putih yang diingin (bisa).

Setelah dipotong biaya pengembalian sebesar Rp 500.000, ponsel tersebut pun dalam perjalanan menuju ke kepadanya.

Ketika ia membuka iPhone 15 Pro Max putih dengan kapasitas 512GB dan memasangkan casing tersebut, akhirnya semuanya berjalan dengan baik. Pengalaman ini juga memberkan beberapa pelajaran berharga kepadanya.

Pelajaran Berharga

Kisah reviewer teknologi ini memberikan pelajaran penting bagi siapa pun yang berencana untuk membeli iPhone 15 Pro Max dengan warna dan kapasitas penyimpanan tertentu. Pertama, lakukan riset terlebih dahulu tentang ketersediaan stok di berbagai toko retailer dan operator sebelumnya. Opsi pembelian melalui pihak ketiga seperti toko online juga perlu dipertimbangkan karena mereka mungkin menawarkan kebijakan pengembalian yang lebih mudah. Namun, pastikan pelajari dengan baik kebijakan tersebut sebelum melakukan pembelian.

Kedua, pertimbangkan kebutuhan Anda dengan cermat. Terkadang, menerima pilihan warna yang tersedia lebih praktis dibandingkan harus melalui proses yang rumit seperti yang dialami reviewer dalam kisah ini.

Pada akhirnya, memiliki ponsel pintar dengan fitur canggih memang menyenangkan. Namun, proses untuk mendapatkan ponsel tersebut sebaiknya tidak menghabiskan waktu dan energi secara berlebihan.

Read Also
Share
Like this article? Invite your friends to read :D
Post a Comment