Impor Sapi MBG: Pemerintah Diminta Waspada
Pemerintah Diminta Hati-Hati Buka Impor Sapi Demi MBG, Ada Apa?
Pemerintah didesak untuk berhati-hati dalam membuka keran impor sapi demi memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri. Pasalnya, kebijakan ini dikhawatirkan akan berdampak negatif pada peternak lokal dan industri peternakan nasional.
Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Nanang Purus Subendro, mengatakan bahwa impor sapi akan memukul peternak lokal. Pasalnya, harga sapi impor yang lebih murah akan membuat peternak lokal kesulitan bersaing.
Selain itu, impor sapi juga berpotensi membawa penyakit hewan yang dapat mengancam kesehatan ternak lokal. Nanang menyebut, beberapa penyakit yang perlu diwaspadai antara lain penyakit mulut dan kuku (PMK), brucellosis, dan tuberculosis.
Selain dampak negatif pada peternak lokal, impor sapi juga dikhawatirkan akan menghambat pengembangan industri peternakan nasional. Pasalnya, dengan adanya impor, peternak lokal tidak akan terpacu untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas ternaknya.
Nanang meminta pemerintah untuk mengkaji ulang rencana impor sapi. Ia menyarankan agar pemerintah fokus pada upaya peningkatan produksi sapi dalam negeri melalui program-program yang mendukung peternak lokal.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa impor sapi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri yang terus meningkat. Ia memastikan bahwa impor sapi akan dilakukan secara selektif dan dengan pengawasan yang ketat untuk mencegah masuknya penyakit hewan.
Syahrul juga menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mendukung peternak lokal. Ia mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan dan pendampingan kepada peternak untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas ternaknya.
Tabel Dampak Impor Sapi
Dampak | Penjelasan |
---|---|
Memukul peternak lokal | Harga sapi impor yang lebih murah membuat peternak lokal kesulitan bersaing |
Membawa penyakit hewan | Impor sapi berpotensi membawa penyakit hewan yang dapat mengancam kesehatan ternak lokal |