-->
9vfg0AJa4SKEeswrn3rRCky8f8QOEXRuxxHmRFzq
Bookmark

Apa yang dimaksud dengan Drama? Ciri, Jenis, dan Contohnya

apa yang dimaksud dengan drama
apa yang dimaksud dengan drama

Drama merupakan salah satu bentuk seni yang memiliki daya tarik tersendiri. Namun, sebelum memasuki dunia drama, penting bagi kita untuk memahami apa yang dimaksud dengan drama. Artikel ini akan mengulas apa itu drama dan contoh drama. Simak yuk!

Apa itu Drama?

Drama adalah sebuah karya sastra yang ditulis untuk dipentaskan di atas panggung. Drama memiliki perbedaan dengan karya sastra lain, seperti puisi atau prosa, karena drama ditulis dengan tujuan untuk dipentaskan sehingga para penonton dapat menyaksikan aksi para karakter secara langsung.

Dalam drama, sebuah cerita disajikan melalui dialog dan tindakan para karakternya. Biasanya, drama mengandung unsur-unsur emosional yang kuat sehingga dapat menggerakkan perasaan para penonton. Banyak drama yang mengambil cerita dari kehidupan sehari-hari atau sejarah, namun ada juga yang bersifat fiksi.

Ciri-ciri Umum Drama

Drama memiliki ciri-ciri atau fitur yang membedakannya dari bentuk sastra lainnya. Beberapa ciri-ciri ini meliputi:

  • Dialog: Pertukaran ucapan antara dua atau lebih karakter yang menceritakan atau mengembangkan jalan cerita
  • Pertentangan: Terdapat konflik antara karakter atau kelompok karakter yang menciptakan ketegangan dalam drama
  • Plot: Drama mengandung alur cerita yang terdiri dari beberapa tahap atau peristiwa yang berbeda
  • Karakter: Drama mencakup karakter-karakter yang berbicara dan bertindak dalam cerita
  • Setting: Drama diletakkan dalam lokasi atau tempat yang khusus dan menunjukkan situasi atau kondisi tertentu
  • Tujuan: Drama memiliki tujuan yang jelas, seperti menyampaikan pesan moral, hiburan, atau pendidikan.

Secara umum, ciri-ciri ini menunjukkan bahwa drama adalah sebuah bentuk sastra yang kompleks dan penuh dengan konflik, karakter, dan plot yang menarik. Hal ini yang membuat drama sangat menarik untuk ditonton dan dinikmati.

Jenis-Jenis Drama

Drama dapat memiliki banyak jenis atau genre yang berbeda, dan masing-masing memiliki karakteristik yang khas. Berikut adalah beberapa jenis-jenis drama yang umum:

  • Drama Tragedi: Jenis drama yang umumnya mengandung konflik besar dan seringkali berakhir dengan tragedi atau kematian karakter utama.
  • Drama Komedi: Jenis drama yang cenderung fokus pada adegan-adegan lucu dan mengundang tawa penonton.
  • Drama Romantis: Jenis drama yang berfokus pada aspek romantik dan hubungan antarkarakter.
  • Drama Musikal: Jenis drama yang melibatkan adegan-adegan yang bernyanyi dan menari sebagai bagian dari ceritanya.
  • Drama Fisik/Nonverbal: Jenis drama yang mengandalkan gerakan tubuh dan visual untuk menyampaikan cerita.
  • Drama Historis: Jenis drama yang berlatar belakang sejarah atau mengeksplorasi peristiwa sejarah.

Ada juga genre lain seperti drama-seni, drama-misteri, dan sebagainya. Setiap jenis drama memiliki nuansa dan ciri khas yang membuatnya unik dan menarik bagi para penonton.

Unsur-Unsur Drama

Setiap drama memiliki unsur-unsur yang berbeda-beda, namun secara umum, terdapat beberapa unsur pokok yang harus ada dalam sebuah drama. Berikut adalah unsur-unsur tersebut:

  • Plot: Merupakan jalan cerita utama dalam drama. Plot biasanya terdiri dari beberapa konflik atau masalah yang dihadapi oleh tokoh-tokoh dalam drama.
  • Karakter: Merupakan tokoh-tokoh yang terlibat dalam plot. Setiap karakter memiliki ciri-ciri atau sifat yang berbeda-beda.
  • Setting: Merupakan latar waktu dan tempat di mana cerita dalam drama berlangsung.
  • Tema: Merupakan ide atau pesan moral yang ingin disampaikan melalui cerita dalam drama. Tema dapat berupa nilai-nilai kemanusiaan seperti kebaikan, kejujuran, dan kasih sayang.
  • Suasana: Merupakan atmosfer atau suasana emosional yang dibangun melalui dialog, setting, dan suasana musik.

Jenis Unsur-unsur Drama

Berdasarkan kategorisasi, unsur-unsur dalam drama dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, antara lain:

  1. Ekspresi: Merupakan unsur yang menunjukkan perasaan dan emosi tokoh dalam drama.
  2. Tata Rias: Merupakan unsur yang menunjukkan penampilan fisik dari setiap karakter.
  3. Tata Cahaya: Merupakan unsur yang menunjukkan pengaturan cahaya pada panggung dalam drama.
  4. Suara: Merupakan unsur yang menunjukkan penggunaan efek suara, seperti musik latar atau suara-suara alam.
  5. Pengaturan Panggung: Merupakan unsur yang menunjukkan penataan panggung, termasuk properti dan dekorasi.

Struktur Drama

Struktur drama adalah dasar sebuah drama yang membentuk pola cerita dari awal hingga akhir. Struktur drama terdiri dari lima bagian utama yaitu pengenalan, konflik, krisis, klimaks, dan resolusi.

Pengenalan

Pada bagian pengenalan, penonton diperkenalkan dengan latar belakang cerita, karakter tokoh, dan suasana. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan konflik dalam cerita.

Konflik

Bagian konflik merupakan bagian yang memunculkan masalah yang harus dihadapi tokoh dalam cerita. Konflik ini adalah dasar dari seluruh cerita dan menjadi cikal bakal terjadinya krisis.

Krisis

Krisis merupakan puncak dari konflik yang dihadapi oleh tokoh. Krisis ini menjadi titik balik untuk menuju klimaks. Tokoh pada bagian ini menghadapi masalah yang besar dan mempengaruhi kehidupan tokoh tersebut.

Klimaks

Klimaks merupakan bagian puncak dari cerita. Bagian ini merupakan klimaks dari konflik dan krisis yang dihadapi oleh tokoh. Pada bagian ini, penonton akan mengetahui jawaban dari konflik yang terjadi pada tokoh.

Resolusi

Bagian resolusi merupakan akhir cerita dimana masalah atau konflik yang ada pada awal cerita telah selesai. Pada bagian ini, penonton akan mengetahui akhir cerita dan bagaimana karakter tokoh menjalani hidupnya setelah mengalami konflik dan krisis.

Contoh Drama

Berikut ini adalah beberapa contoh drama yang terkenal:

  • William Shakespeare's Romeo and Juliet (Inggris, abad ke-16): Drama tragis tentang cinta yang tidak bisa terhindarkan, antara dua keluarga yang bermusuhan. Karya ini telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk media, termasuk film.
  • Sophocles' Oedipus Rex (Yunani, abad ke-5 SM): Drama tragedi Yunani klasik tentang seorang raja yang tanpa sadar membunuh ayahnya dan menikahi ibunya.
  • Federico Garcia Lorca's The House of Bernarda Alba (Spanyol, abad ke-20): Drama tentang keluarga perempuan yang tegang di Spanyol pada awal abad ke-20.
  • Tennessee Williams' A Streetcar Named Desire (Amerika, abad ke-20): Drama tentang konflik antara dua saudara perempuan di New Orleans.
  • Bertolt Brecht's Mother Courage and Her Children (Jerman, abad ke-20): Drama anti-perang tentang seorang pedagang yang mencari nafkah selama Perang Tiga Puluh Tahun.

Contoh-contoh ini hanya sebagian kecil dari karya-karya drama yang telah diproduksi selama berabad-abad di seluruh dunia. Setiap budaya memiliki tradisi dramatisnya sendiri, dan banyak drama juga telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk media, dari film hingga opera.

Materi Drama

Drama sebagai bentuk seni panggung dapat mengangkat berbagai materi atau subjek, mulai dari cerita cinta, tragedi, hingga komedi.

Salah satu materi drama yang kerap diangkat adalah hubungan manusia, baik itu romansa, persahabatan, maupun perseteruan. Drama juga sering membahas isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan manusia, seperti kemiskinan, rasisme, ketidakadilan, dan sebagainya.

Selain itu, drama juga dapat mengangkat tema sejarah, budaya, atau politik. Beberapa drama terkenal bahkan mengambil plot dari mitologi atau cerita rakyat.

Contoh Materi Drama:

  • Drama tentang cinta: Romeo and Juliet, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
  • Drama tentang persahabatan: Friends, Stand by Me
  • Drama tentang isu sosial: The Help, 12 Years a Slave
  • Drama tentang sejarah: Hamilton, Band of Brothers
  • Drama tentang mitologi: Oedipus Rex, Mahabharata

Dengan beragamnya materi yang dapat diangkat, drama dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan atau gagasan kepada penonton.

Peran Drama dalam Dunia Hiburan

Drama memainkan peran penting dalam industri hiburan. Sebagai sebuah bentuk seni, drama menawarkan pengalaman yang mendalam dan menyentuh hati penontonnya.

Dalam dunia film dan teater, drama sering digunakan untuk mengeksplorasi masalah sosial, budaya, dan politik. Drama juga sering digunakan sebagai bentuk terapi dan penyaluran emosi bagi penonton.

Beberapa drama yang terkenal bahkan telah menjadi ikon budaya, seperti Romeo dan Juliet karya Shakespeare, West Side Story, dan The Phantom of the Opera.

Drama memainkan peran penting dalam kemajuan industri hiburan dan budaya keseluruhan. Dalam masyarakat yang semakin kompleks dan beragam, drama menjadi sarana penting untuk memperdalam pengertian kita tentang diri sendiri dan orang lain.

Drama dan Sastra

Drama adalah bentuk sastra yang dimainkan di atas panggung oleh aktor-aktor yang memerankan karakter dalam cerita. Sebagai bentuk sastra, drama mempunyai fungsi yang sama seperti sastra pada umumnya, yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan pesan, ide, atau kritik sosial terhadap masyarakat.

Perbedaan utama antara drama dengan sastra lainnya adalah drama ditulis untuk dipentaskan di atas panggung, sedangkan sastra lainnya ditulis untuk dibaca. Oleh karena itu, penyusunan naskah drama melibatkan beberapa elemen yang tidak ditemukan dalam sastra seperti monolog, dialog, dan aksi panggung.

Hubungan Antara Drama dan Sastra

Drama adalah bentuk sastra yang memiliki hubungan erat dengan sastra lainnya seperti puisi, prosa, dan novel. Hal ini karena drama juga menggunakan bahasa untuk menyampaikan pesan, menggambarkan karakter, dan menciptakan suasana dalam cerita.

Namun, perbedaan antara drama dengan sastra lainnya terdapat pada penggunaan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Karena drama ditujukan untuk dipentaskan di depan umum, bahasa yang digunakan harus mudah dimengerti dan mempunyai daya tarik untuk menarik perhatian penonton.

Contoh Drama dari Sastra Dunia

Banyak sastrawan terkenal yang juga menulis naskah drama, seperti William Shakespeare, Anton Chekhov, dan Tennessee Williams. Karya-karya mereka dianggap sebagai karya penting dalam dunia sastra dan drama.

  • Romeo and Juliet (1597) karya William Shakespeare adalah salah satu drama terkenal yang mengisahkan kisah cinta tragis antara dua remaja yang berasal dari keluarga yang bermusuhan.
  • The Seagull (1895) karya Anton Chekhov adalah drama psikologis yang menggambarkan kehidupan seorang penulis dan keluarganya.
  • A Streetcar Named Desire (1947) karya Tennessee Williams adalah drama yang menggambarkan kehidupan seorang wanita yang mencari kebahagiaan dan kebebasan di tengah restriksi sosial.

Contoh-contoh di atas menunjukkan keragaman tema dan genre drama yang ada di dalam dunia sastra.

Pertanyaan Umum tentang Drama

Bagi sebagian orang yang belum pernah mendalami dunia drama, mungkin masih memiliki beberapa pertanyaan mengenai apa itu drama dan bagaimana drama diciptakan. Berikut beberapa pertanyaan umum yang dapat membantu memperjelas pemahaman tentang drama.

1. Apa itu naskah drama?

Naskah drama merupakan teks tertulis yang berisi dialog dan petunjuk panggung untuk digunakan sebagai panduan dalam pementasan drama.

2. Bagaimana sebuah drama dihasilkan?

Drama biasanya dihasilkan melalui proses kolaborasi antara penulis naskah, sutradara, dan para aktor. Tim ini bekerja sama untuk mengembangkan ide awal, menulis naskah, melakukan latihan panggung, dan menyesuaikan pementasan dengan berbagai perubahan yang diperlukan.

3. Apa itu monolog dan dialog dalam drama?

Monolog adalah ketika seorang karakter berbicara sendiri tanpa ada karakter lain yang merespons. Sementara itu, dialog adalah ketika dua atau lebih karakter saling bertukar dialog.

4. Apa itu teater?

Teater adalah tempat di mana pementasan drama dilakukan. Beberapa teater dapat berukuran besar, seperti gedung opera, sementara yang lain lebih kecil dan intim, seperti ruang teater di kampus.

5. Siapa yang menciptakan musik dalam drama?

Para komposer menciptakan musik untuk drama dan biasanya bekerja sama dengan penulis naskah dan sutradara untuk memastikan musik tersebut sesuai dengan suasana dan tema dari drama.

6. Apa itu 'fourth wall' dalam pementasan drama?

'Fourth wall' adalah istilah yang merujuk pada imajiner dinding antara penonton dan panggung. Seringkali, para aktor akan berakting seolah-olah tidak ada penonton, sehingga penonton merasa seolah-olah mereka memata-matai ke dalam kehidupan karakter.

Dengan menjawab beberapa pertanyaan umum ini, semoga dapat memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih baik tentang apa itu drama dan bagaimana drama diciptakan.

Post a Comment

Post a Comment

Diperbolehkan menyalin artikel yang ada diblog ini dengan syarat menyertakan sumber. Blog anda tidak akan dihapus, deindex, adsense tidak akan menerima keluhan hak cipta dari saya.